Kamis, 30 April 2015

Sukses Tanpa Kerja Keras itu Bohong: Mas Tah Faisal

Kesuksesan sejatinya dipersembahkan bagi mereka-mereka yang bekerja keras dalam menggapainya. Bukan kepada mereka yang hanya berpangku tangan, menopang dagu, yang menghabiskan waktu dengan kepasrahan tanpa adanya action melawan nafsu, nafsu kemalasan dan kesedihan.

Tentunya, tidaklah semudah membalikkan telapak tangan untuk menuai kesuksesan, namun ada pengorbanan dan perjuangan yang amat keras disana.

Sabar, dan  menjauhlah sejenak dari kebahagiaan sementara. Rela dan ikhlas terhadap waktu bahagia demi bekerja lebih keras lagi agar impian sukses kenyataan.

Boleh jadi saat ini terasa amat perih dan memilukan perasaan dalam memperjuangkannya, bertaruh dengan rayuan-rayuan  waktu yang merintangi perjalanan menuju sukses. Bertaruh dengan masa yang terus berjalan tanpa sejenakpun berhenti. Bertaruh dengan rayuan-rayuan hati yang kian semakin lemah. Namun percayalah, dengan hati yang yakin, indahnya kesuksesan akan kita tuai pada masanya Allah tentukan.

Pastikan diri kita tidak bersama dalam barisan orang-orang yang menghabiskan waktunya untuk bersenang-senang semata, semasa sekarang, karenanya merekalah orang yang merugi yang akan memetik buah kepahitan, dan merana di hari kemudaian. 

Semua orang mendambakan kesuksesan, namun sedikit sekali yang bersabar dan bertahan untuk terus tetap melaju menggapainya. Karean mereka terperangkap oleh satu keterputus asaan. 

Tatkala ada sebilah batu yang menyandung kakinya, kemudian terjatuh, tersungkur dan terluka, maka orang-orang bertekad semangat bersungguh-sungguh menapaki jalan menuju sukses, ia akan berkata: Indah dalam perjalanan menuju sukses kualami. Lalu ia bangkit dan berlari kencang, tanpa menghiraukan lagi rasa sakit yang di deranya.
Namun orang-orang yang jiwa dan tekatnya lemah akan berkata : Inilah ujung jalan perjuanganku. Lalu ia berputus asa,memilih untuk berdiam bahkan kembali. Maka kegagalan yang ia peroleh, sementara kesuksesan telah menjauh darinya.

Akan banyak sekali rintangan menuju sukses. Namun kita harus menaklukkan rintangan-rintangan itu, walaupun harus dengan bersusah payah.

Kalau saja, mudah jalannya, ringan perjuangannya, bisa jadi sukses bukanlah lagi hal yang di dambakan, bukanlah lagi hal yang dianggap istimewa, bukan lagi hal yang langka, karena mudah proses menujunya.

Apa pun posisi kita, kerumitan apa pun yang menemani kita, jangan sampai berputus asa, tetaplah menuju kesuksesan.

Malam akan berakhir, hari pun akan berganti, maka kepedihan dan kerumitan pun akan berakhir dan berganti dengan senyuman. Tiada luka yang abadi, dan tiada pula sepi yang terus merantai kehipan ini. Selama kita menyakini dan mengimani, bahwasanya setiap perjuangan kita selalu ada Allah yang menemani.

Kesuksesan adalah hak setiap kita, dan kewajiban kita adalah untuk memperjuangkannya walaupun jalannya berliku.

Tidak ada orang yang gagal selain dari pada orang-orang yang berputus asa dan menyia-nyiakan waktunya.
Kesungguhan orang-orang sukses itu dengan kerja keras dan doa.
Sukses tanpa kerja keras dan doa itu bohong. 

Dan, seindah-indahnya kesuksesan adalah kesuksesan yang bermuara kepada Allah. 


Rabu, 29 April 2015

Mengejar Mimpi -Vs- Allah : Sang Desainer Kehidupan

Kendati pun telah berjuang dengan semangat yang menggelora dalam rangka mengejar mimpi-mimpi kita, tidaklah tentu apa yang kita cita-citakan, tidaklah tentu apa yang kita inginkan sesuai dengan kehendak Allah. Tidaklah tentu, kendati pun telah berkorban segenap rasa, jiwa dan raga, di siang dan malam.

Sejatinya, manusia hanya mampu berusaha, berupaya dan bertindak semampunya. Berupaya dengan sungguh-sungguh, dengan tekat yang kuat dan upaya-upaya yang baik dan optimal, sedangkan hasilnya adalah ketentuan Allah.

Doa dan Ikhtiar, yang serupa dengan kerja keras, usaha maksimal dan loyalitas seratus persen, dalam rangka mengejar mimpi adalah keharusan, sebagai bentuk kesungguhan kita, keyakinan kita terhadap masa depan yang akan menjadi ketetapan Allah SWT.

Namun, janganlah sampai hati kita lemah, jiwa kita resah, risau, gelisah dan berputus asa. Apa lagi berputus asa dari ketetapan Allah. Jangan sampai. Yakinlah ketetapan Allah jauh lebih baik dari pada apa yang kita inginkan.

Yakin, ketetapan yang Allah anugerahkan kepada kita adalah ketetapan yang terbaik dan terindah. Sekali lagi, jangan biarkan kerisauan, kegelisahan, keresahan, kesedihan dan airmata menguasai perasaan kita, merenggut keyakinan kita, merenggut kebahagian hati kita, lantaran mimpi yang kita kejar tak sesuai dengan kehendak yang Allah anugerahkan.

Allah menerangkan dalam ayatnya: boleh jadi kita benci terhadap sesuatu, padahal itu amat baik bagi kita. Dan boleh jadi kita suka terhadap sesuatu, padahal itu amat buruk bagi kita. Allah mengetahui sementara kita tidak mengetahui.

Beratnya kita berjuang mengejar mimpi-mimpi .Besarnya pengorbanan, rasa lelah, letih dan airmata.Semua itu tidaklah sia-sia, tidaklah percuma, tidak pula tanpa ada artinya. Beratnya dan besarnya perjuangan itulah yang telah mengantarkan kita meraih Anugerah indah dari Allah SWT. layaknya yang kita nikmati sekarang ini.

Ingatlah!.. Apapun yang terjadi, nikmati hidup ini, hapus airmata, berikan senyuman, karena terkadang senyuman yang INDAH itu hadir setelah airmata penuh luka.

Ingatlah!.. Waktu terus berjalan dan tak mungkin kembali lagi. Ingatlah!..Waktu tidak pernah memandang siapa, tidak juga ia akan berhenti walau hanya sejenak, kendatipun kita merasa lelah untuk berjalan bersamanya. Yang ada adalah bila kita berhenti, terdiam, maka kita akan tertinggal jauh darinya. Iya, tertinggal jauh darinya.

Kita harus tetap semangat mengejar mimpi-mimpi kita, walaupun hasil dari kerja-kerja, hasil dari upaya-upaya keras kita Allah yang menetapkan. Optimis bermimpi, merancang, mendesain masa depan yang INDAH.

Kemenangan, sejatinya dianugerahkan kepada mereka-mereka yang optimis memandang masa depan, dengan perancangan-perancangan dan upaya-upaya yang baik dan semangat.

Semasa kita mengejar mimpi-mimpi, maka iringilah ia dengan sujud dan ruku kepada-Nya agar terbawa dan terhantar kepada penghujung yang berkah.

Pada hakikatnya, bila kita telah secara totalitas, bersungguh-sungguh berdoa dan ikhtiar kepada Allah untuk mengejar mimpi-mimpi kita, namun ternyata Allah mengabulkan atau tak juga mengabulkan, atau juga tak menganugerahkan sesuai dengan keinginan kita, itu tergolong kenikmatan dari-Nya.

Tetapi, bilamana tanpa ada kesungguhan yang nyata, itulah artinya keinginan kita, mimpi-mimpi kita adalah angan-angan semata, inilah upaya-upaya yang gagal, hal-hal seperti inilah yang di sebabkan oleh tangan-tangan kita sendiri.
Maka jauhi upaya-upaya yang demikian.

Jadi jangan menyesal, jangan berputus asa, jangan bersedih hati, walau pun dalam perjalanannya seringkali tersandung bebatuan, walau pun dalam perjuangannya telah terurai keringat bahkan airmata setiakala.

Terima ketetapan Allah : Sang Desainer Kehidupan, dengan syukur dan ridha, agar hati menjadi tenang,  damai, sejuk dan lapang.

Manusia boleh saja, bahkan harus untuk bermimpi setinggi-tingginya, mendesain, dan merancang masa depan, lalu berupaya sekuat jiwa dan raga untuk mencapainya. Namun sekali lagi Allah adalah sebaik-baiknya Desainer Kehidupan. Maka Allah yang tahu pantasnya desain kehidupan kita.

Artinya, tidak ada yang kebetulan dalam hidup ini, semua sudah terdesain dengan indah dan rapih oleh Allah. Sehingga kejadian masa sekarang ada proses dengan apa yang kita lakukan masa-masa sebelumnya, dan apa yang terjadi masa yang akan datang, itu ada proses dengan apa yang kita lakukan sekarang.

Semoga Allah menjadikan hati kita lapang dan ridha atas ketentuan dan ketetapan-ketetapan-Nya yang dianugerahkan kepada kita..
Aamiin..



Selasa, 28 April 2015

Akhwat Bercadar Itu

Mengertilah, bilamana seorang remaja sedang di lamun cinta, maka akan di rasa semuanya indah, indah bak permata, indah bak samudra senja yang terbentang menghiasi masa, inginnya selalu di manja, di manja dengan perasaan jiwa yang berbunga-bunga.

Mengertilah, bilamana seorang remaja sedang di jatuh cinta, maka akan dirasanya anugerah Tuhan hadir lebih mendalam, menyapa ruang hati.

Mengertilah, bilamana seorang remaja yang sedang di dera cinta, maka waktu akan ia hiasi dengan senyuman, kadang ia akan mengukirkan perasaannya dalam sebuah lembaran, panorama duniapun akan ia angkat sebagai peneguh jiwa yang akan menawan hatinya.

Menegertilah, bilamana seorang remaja yang sedang di dera cinta, bilamana di lihatnya dari kejauhan, orang yang ia kagumi, maka hatinya akan berbunga-bunga, jika di sapanya, maka hatinya akan berdegup kencang hendak jatuh, salah tingkah entah apa yang harus diperbuatnya.

Ya Allah, Engkaulah pemilik Hati ini
Engkau pula yang pemilik cinta

Ya Allah, Engkau yang Mahatahu
Engkau pula yang Maha Mengerti akan perasaan hamba

Ya Allah, kenapa Engkau hadirkan ia dalam kesunyian ini?.
Engkau hadirkan ia dikala diri ini lemah dalam hidup bersendiri.

Wahai Rabb.. Sang pemilik cinta, yang hati kami dalam genggaman-Mu, bilamana ia, ia yang Engkau hadirkan dalam keheningan malam ini adalah sebagai pendampingku yang suci, sebagai pendampingku menuju syurga maka ku titipkan ia dalam doa kepada-Mu dalam beberapa masa ini, agar kami tak ada dalam kemaksiatan, agar kami terhindar dalam perkara dosa, agar kami tertahan dari nafsu. Dan akan ku jemput ia, di masa yang INDAH, dimasa yang Engkau Ridhai.

Wahai Rabb.. Sang Pemilik keheningan malam , yang rasa kami dalam genggaman-Mu, bilamana, ia yang  hadir dalam keheningan malam ini adalah karena nafsuku, Ku pohon pada-Mu, jauhkan ia dari masa pengharapanku, agar terhindar dari berpikiran kepadanya.

Aamiin..


Senin, 27 April 2015

Never Give Up: Sampai Allah Berkata "Waktunya Pulang"

"Apakah manusia mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: kami telah beriman, padahal mereka tidak di uji lagi?, dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar, dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta. (QS. Al-Ankabut:2-3).

Ketika bumi terasa menyempit di karenakan himpitan persoalan hidup, dan jiwa tertekan oleh beban berat kehidupan yang di pikul, maka menyerulah: "Ya Allah".
Demikianlah nasihat DR.Aidh Abdullah Al Qarni dalam bukunya Laa Tahzan.

Kehidupan seringkali menyesakkan dada, dikala musibah datang terus melanda, ujian dan cobaan tak juga kunjung reda, menjauh dan melepas dari diri.

Kehidupan seringkali memilukan perasaan jiwa, di kala orang-orang yang kita cintai, orang-orang yang kita sayangi, menjauh, menghilang, pergi meninggalkan kita.

Kawan, kehidupan ini memang getir, pahit, pilu, luka dan airmata, karena Allah menginginkan kebahagian itu bukanlah di dunia tempatnya, namun nanti di syurga-Nya. Iya, di syurga-Nya kebahagian itu adanya.

Dalam perjalanannya, kita, manusia seringkali di hadapakan dengan permasalahan, di rundung permasalahan yang terus menggelayut dalam kenyataan kita

Walaupun ujian dan cobaan bertalu-talu, jangan sampai kita tersesat, menjauh dari Allah tanpa arah karananya. Pahamlah pada hakekatnya ujian dan cobaan yang bertalu-talu itu bukan untuk menyesatkan kita, bukan untuk menjauhkan kita dari-Nya, namun agar menguatkan keimanan kita, menjaga kita dari fana-nya dunia ini, agar kita sadar, agar kita selalu dekat kepada-Nya, agar terasa indah ketika berdoa kepada-Nya. Fahamlah, ujian dan cobaan Allah anugerahkan kepada kita yang terus menerus, yang bertalu-talu itu adalah tanda cinta dan sayangnya Allah kepada kita.
Fahamlah, karana tanpa adanya ujian, cobaan, masalah dalam hidup ini bisa saja kita terlena, atau lemah dalam beriman, lemah dalam menjalani kehidupan ini.

Fahamlah, karena dengan ujian dan cobaan yang Allah berikan kepada kita, maka Allah akan mengangkat derajat kita di hadapan-Nya. Maka janganlah kita bersedih hati atau lemah.
"Janganlah kamu bersikap lemah, dan jangan pula kamu bersedih hati, padahal kamu adalah orang-orang yang paling tinggi derajatnya jika kamu adalah orang-orang yang beriman". ( QS. Al-Imran:139).

Jangan sampai ketika kesusahan, kepayahan, musibah melanda kita, kita memborongnya dengan sejuta keluhan dan penyesalan. Fahamilah, ketetapan Allah adalah ketetapan-Nya yang pasti terjadi, baik senang, luka, duka dan bahagia adalah semuanya ujian dan cobaan yang harus kita syukuri, bersabar dan ikhlas dalam menerimanya.

Allah tidak akan menguji kita dengan beban yang melebihi kemampuan kita, tidak akan pernah melebihi kemampuan kita.
"Allah tidak akan membebani hamba-Nya, melainkan sesuai dengan kesanggupan hamba-Nya". (QS. Al-Baqarah :286).

Ujian dan cobaan yang Allah anugerahkan kepada kita, baik berupa musibah, kesusahan, kepayahan dan sebagainya, itu adalah yang terbaik bagi kita.
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui". (QS. Al-Baqarah:216).

Meskipun ujian dan cobaan terus melanda jiwa, melanda kehidupan kita janganlah kita berputus asa, berharaplah kepada Allah. bertawakkallah kepada-Nya disiang dan malam.
"Cukuplah Allah bagiku, tiada Tuhan selain dari-Nya, Hanya kepada-Nya aku bertawakkal". (At-Taubah:129).
"...dan janganlah kamu berputus asa terhadap rahmat Allah...."(QS. Yusuf:12).

Ujian dan cobaan dalam hidup tak akan pernah hengkang dari kehidupan kita, ia akan selalu menjadi teman kehidupan kita. Jangan kau kira orang-orang yang kau lihat hartanya melimpah, kaya,mereka tidak di uji, sejatinya mereka juga sedang di uji. Setiap kita, kadar ujiannya pun berbeda-beda sesuai dengan kesanggupan kita.

Namun ia akan ada hentinya, dan berganti dengan kemanisan. Bagaikan masa, selepas gelap malam akan tiba terangnya siang. pun juga dengan hujan pasti akan ada redanya. Selepas ujian akan ada kenikmatan.

Bilamana tak kau temui manisnya kebahagian selepas ujian yang melanda dalam hidup ini, maka akan kau temui ia di surga-Nya.

Hidup adalah proses ujian
Hidup adalah belajar kesabaran
Tanpa ada batas umur
Tanpa ada kata tua

Jatuh, berdiri lagi..
Kalah, mencoba lagi..
Gagal, bangkit lagi..

"NEVER GIVE UP"
Sampai Allah Berkata:" Waktunya Pulang".


Minggu, 26 April 2015

Cinta Tak Terucap

Cinta hanya akan indah, bilamana didasari dengan kasih dari-Nya, karena Cinta berasal dari Sang Pencipta (Allah), maka Cintailah Allah, kelak kau akan menemukan cinta yang amat INDAH selamanya.

Cinta adalah kesabaran, kesabaran menanti masa yang indah untuk di ucapkan.

Cinta adalah keikhlasan, keikhlasan, bilamana cinta yang kita simpan dalam hati, cinta yang kita hias dalam doa, ternyata Allah belum juga menganugerahkankan kepada kita.

Cinta adalah airmata, airmata karena terkadang ia menyanyat relung jiwa yang dalam. Karenanya sadarilah, jangan sampai cinta karena nafsu.

Cinta sejati, mendengar apa yang tidak dikatakan. Mengerti apa yang tidak dijelaskan. Sebab cinta tidak hadir dari bibir, lidah atau fikiran, namun cinta lahir dari HATI.

Kalaulah memang di jatuh cinta, tidaklah perlu merayu kepada empunya diri, tapi merayulah kepada Allah. Dia milik Allah, Allah yang berkuasa menggerakkan hatinya.

Cinta, adakalanya ia pergi. Jangan sesali yang telah pergi, jangan tangisi yang telah pergi, yang telah tiada, tetapi bangkitlah dan binalah yang telah pergi dan tiada.

Cinta adalah sesuatu yang tumbuh, merekah, dan menebarkan pesona wewangi-wangian-Nya.tanpa menunggu uluran tangan-tangan sang musim.

Bilamana masanya nanti tiba, maka, kala itulah masa yang terasa sangat indah, seseorang yang selama ini tersimpan namanya dalam hati yang terbalut dalam doa, kini ada bersama dalam satu ikatan cinta yang suci.

Senyumnya yang semula membuat hati berbunga-bunga, lakunya yang membuat jiwa menaruhkan harapan, kini ia ada disampingmu, yang akan menemanimu untuk selamanya dalam membina rumah tangga yang di ridhai Allah.

Namun bilamana belum, maka yakinilah bahwa Allah selalu memberikan yang amat terbaik untuk kita. Tak perlu risau, tak perlu sedih, Allah pemilik Cinta yang hakiki.
Setiap persoalan bertemu dengan jawaban jawabannya. dan Allah yang Maha Tahu.kembalikan semuanya kepada Allah.

Ya Allah, bila ini bukan masanya, belum saatnya,
jarakkanlah kami, pisahkanlah kami,
Agar kami terhindar dari dosa dan sia-sia.
Agar kami tak mengundang murka-Mu,
Temukan kami dengan cinta yang Kau Ridhai
Aamiin....

Pemuda

Masa muda, masa di mana gelora semangat sedang berkobar-kobarnya. Masa muda, masa di mana orientasi inspirasi mengalir dengan cepat. Masa muda, masa produktif untuk mengukir sejarah.Masa muda, masa untuk berkarya sebanyak-banyaknya tanpa batas.

Pemuda, layaknya mentari, yang memberikan cahaya penerangan, memberikan energi positif, memberikan semangat, memberikan motivasi kehidupan, memberikan harapan, memberikan keindahan dunia.

Bahkan menurut DR. Yusuf Qardhawi, pemuda di ibaratkan matahari yang bersinar di jam 12, artinya sangat panas dan terang. Begitulah pemuda.

Pemuda, dimasa itu kita harus mengisi bahan bakar yang sebanyak-banyaknya agar tak berhenti di pertengahan jalan sebelum sampai tujuan kita, sebelum sampai cita-cita yang kita dambakan.

Pemuda!. kita harus membangun karakter yang insani, karakter yang islami, karakter yang tangguh, karakter yang kuat. Karenanya di pundak pemuda telah ada beban yang sangat berat, beban amanah yang harus kita pikul.

Sejarah menerangkan kepada kita, bahwasanya peran pemuda telah meletakkan kisah yang patut untuk di kagumi. Di Indonesia, kemerdekaannya tak lepas dari peran pemuda. Di Mesir ada Hasan Al Banna dkk. Pun juga dengan sejarah keemasan islam, Muhammad Al fatih diantaranya yang menaklukkan konstantinopel, yang kala itu konstantinopel menjadi sebuah kerajaan yang terkuat dan termegah dimasanya dan menjadi dambaan semua para pemimpin-pemimpin kerajaan.

Pemuda adalah mereka yang merelakan dan mengikhlaskan serta mengorbankan semangatnya untuk perjuangan melawan segala hal keterbelakangan, ketertinggalan, keterkurangan,keterbatasan, kebodohan dan kemalasan. Mereka yang selalu siap dalam pertempuran, yang selalu siaga akan ancaman yang membahayakan. Pemuda adalah mereka yang pantang menyerah, mereka yang pantang putusasa, mereka yang pantang berdiam diri, mereka yang pantang berpangku tangan, dan bertopang dagu.

Pemuda adalah mereka yang tak mengenal rasa takut, dan rasa lelah. Pemuda adalah mereka yang memegang teguh amanah.

Pemuda adalah mereka yang  semangatnya tak akan bisa tergantikan, mereka yang semangatnya tak akan lekang oleh panas dan tak lapuk oleh hujan. Pemuda adalah mereka yang tertanam dalam jiwanya semangat sepanjang masa.

Pemuda adalah mereka yang tak mengeluh atas hal-hal kecil,mereka yang bekerja keras, mereka yang tidak menyia-nyiakan waktu yang Allah anugerahkan.

Pemuda adalah mereka yang bertahan dalam ujian, dan taat atas perintah dan larangan Allah SWT.

Pemuda mempunyai kehebatan tersendiri.
Sukarno berkata" Berikan aku sepuluh pemuda maka akan ku guncangkan dunia".

Pemuda, dalam dirimu ada gejolak yang sangat tinggi, ada pertentangan yang sangat kuat, yaitu nafsu, dorongan antara kebaikan dan keburukan. Maka lumpuhkan nafsu buruk itu agar kita menjadi pemuda yang sesungguhnya berada dalam naungan Allah SWT, sesuai dengan sabda Rosul, bahwasanya pemuda yang beribadah kepada Allah SWT, maka naungan Allah kepadanya (Pemuda).

Jadilah kita pemuda yang semangat, pandai mensyukuri nikmat Allah, bermanfaat, produktif dan beriman dalam rangka tujuan atau muaranya adalah Allah SWT.
Pemuda, kau akan menuai hasil kerja kerasmu, kau yang akan merasakannya, pahit ataukah manis adalah sesuai dengan kerja keras masa mudamu.

Life is a Competition

Di Afrika setiap pagi, seekor rusa terbangun dan harus berlari setidaknya lebih cepat dari pada rusa yang paling lambat agar dia bisa hidup hari itu tanpa dimakan binatang buas. 

Begitu juga halnya seekor singa, begitu terbangun dia harus berusaha setidaknya lebih cepat dari pada rusa yang paling lambat. Supaya dia bisa bertahan hidup dan tidak mati kelaparan. 

Tidak peduli anda mau menjadi rusa atau singa hari ini. Yang pasti hidup anda akan terus berjalan, waktu akan terus bergulir tanpa menunggu siapa pun. Waktu selalu berlari cepat meninggalkan kita.
Tanamkanlah di dalam hati kita bahwa setiap mata kita terbuka di pagi hari, begitu terbangun, perlombaan sudah di mulai. Mau tidak mau kita harus berusaha sekuat tenaga mengejar segala ketinggalan kita menuju cita-cita yang selama ini kita ingnkan.

Perlombaan kita, manusia, tidaklah begitu dramatis layaknya Rusa dan singa di Afrika. Tapi tanpa kerja keras, tujuan yang nyata, planning serta keyakinan yang teguh , kesiksesan tidak akan menghampiri, kesuksesan tidak akan kita peroleh, tidak akan kita tuai, tidak akan kita petik. Kesuksesan hanya akan jadi angan-angan yang tak sampai.

Nyatanya masih terlalu sering kita mengeluh dengan kehidupan ini, dengan permasalahan-permasalahan yang kecil, dengan hal-hal yang sejatinya bilamana kita jalani akan teratasi. Dan masih sering kita menyia-nyiakan waktu berlalu begitu saja tanpa makna, tanpa adanya kebermanfaat, kebermanfaatan untuk diri kita pribadi atau kebermanfaatan yang menyangkut orang-orang di sekitar kita.

Terlalu sering kita mempermasalahan sesuatu sehingga menghambat dan menghabiskan energi serta waktu yang Allah Anugerahkan kepada kita, dengan kesia-siaan kita menghabiskan waktu itu.

Bila kenyataannya kita adalah seekor singa atau rusa, hampir di pastikan kita tidak ada waktu untuk mengeluh, sedikitpun, sedikitpun tak ada waktu untuk mengeluh. Padahal, kita layaknya Insan manusia yang memiliki segala kelebihan dari rusa dan singa harus lebih pandai berlari tanpa harus mengeluh dengan keadaan.

Jadi, tinggalkanlah sifat bersungut-sungut dan menyalahkan segala sesuatu.
 
Berlarilah terus tanpa menghirau segala sesuatu, ini jauh lebih baik yang harus kita lakukan, dari pada kita harus terdiam  mengeluh akan keadaan, sementara waktu terus berlari meninggalkan kita.

Berlari,berlari sekuat tenaga, berlari sekencang-kencangnya, inilah yang akan membuat kita berhasil dan beruntung.

Life is a competition.
Competition with time and the competition with our neighbor.